Uji kualitas susu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kualitas susu yang telah disetorkan oleh peternak kepada KUD Kertajaya. Pengujian kualitas susu dilakukan untuk melihat kadar lemak, kadar protein, berat jenis susu, dan kandungan bakteri pada susu. Pemeriksaan kualitas susu bertujuan untuk monitoring hasil tiap peternak dan bertujuan untuk menjaga kualitas susu yang akan diserahkan kepada perusahaan susu terkait.
Pemeriksaan lab ini menggunakan alat Lactoscan dan uji MBRT. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Mahasiswa Universitas Airlangga, dijumpai sampel yang masih sangat terjaga kualitasnya. Uji Lactoscan dikatakan berhasil bila dapat mendeteksi adanya persentase kandungan air melebihi 0% dan jumlah solid dengan minimal 12% (pagi) dan minimal 13 – 14% (sore) maka dapat disimpulkan kualitas susu dari peternak tersebut kurang baik.
Uji MBRT (Methylene Blue Reductase Test) adalah untuk memprediksi jumlah bakteri di dalam susu dengan menggunakan zat Methylen Blue (MB) yang memberikan warna biru pada susu yang nantinya digunakan sebagai sampel test. Sampel diletakkan pada waterbath dan didiamkan kurang lebih 2 jam atau hingga sampel berubah warna. Prinsip dari uji MBRT ini adalah jika bakteri pada susu banyak maka sampel akan dengan cepat berubah warna dari biru kembali ke putih. Hal ini dapat disimpulkan bahwa bakteri yang terdapat dalam susu banyak dan kualitas susu kurang bagus.
