Sebelum penerjunan kelompok ke masing-masing desa, diadakan Opening Ceremony untuk membuka secara resmi kegiatan pengabdian masyarakat pada tanggal 1 Juli 2023. Acara ini diadakan di Pendopo Surya Graha, Kabupaten Magetan. Dr. Drs. H. Suprawoto, SH. M.Si. selaku Bupati Magetan secara resmi turut memberikan sambutan sebagai bentuk penerimaan 150 mahasiswa yang akan mengabdi di Kabupaten Magetan. “Jikalau tidak ada halangan, saya akan menyempatkan memberikan sambutan kepada siapa pun yang datang di Kabupaten Magetan, terutama adik-adik mahasiswa yang akan mengabdi di tempat kami” ucapnya. Tanpa disangka, beliau juga memberikan cendera mata hasil karya tulis pribadi berupa buku kepada kedua dosen pembimbing lapangan pengabdian masyarakat FKH Unair 2023 Dr. Nusdianto Triakoso, drh., MP. dan Sunaryo Hadi Warsito, drh., MP. serta ketua pelaksana pengabdian masyarakat FKH Unair 2023, Alfinsa Rezki Enggiyarto.
Setelah itu, masing-masing kelompok diberangkatkan menuju desa masing-masing. Meskipun memakan waktu yang tidak sebentar, semua kelompok sampai tujuan di desa masing-masing dengan selamat. Pengmas kali ini, dilaksanakan di 8 desa dengan 1 desa diwakili oleh 1 kelompok yang terdiri dari 16 orang beserta 1 SPV. Desa tempat mengabdi berada di Kecamatan Kawedanan (Desa Tladan, Desa Garon, dan Desa Ngunut) dan Kecamatan Lembeyan (Desa Pupus, Desa Nguri, Desa Tapen, Desa Kedungpanji, dan Desa Dukuh). Pada Desa Tladan sendiri, selain terdapat kelompok mengabdi, terdapat pula korpus dan tempat tinggal dosen pembimbing lapangan yang jarak rumahnya saling berdekatan sehingga mudah untuk berkoordinasi. Setelah sampai di rumah sebagai tempat tinggal untuk mengabdi selama 7 hari yang akan datang, masing-masing kelompok menata barang dan membersihkan tempat tinggal mereka. Di korpus sendiri, tempat tinggal panitia badan pengurus harian, juga tampak sibuk dengan hal yang sama. Tak lama setelahnya, masing-masing kelompok dilaporkan tengah melakukan bonding kelompok sebagai bentuk awal saling kenal terhadap sesama dan juga sowan ke perangkat desa setempat.
Penulis: Suharti Aryanata
source
https://unair.ac.id/