Axolotl, juga dikenal sebagai “ikan berjalan Meksiko”, telah menjadi lambang perlunya pelestarian keanekaragaman hayati kita. Dengan kemampuan regenerasinya yang luar biasa, makhluk amfibi yang menggemaskan ini menjanjikan harapan bagi penyembuhan tubuh manusia. Namun, sebelum itu terjadi, kita harus bertindak untuk menyelamatkan axolotl yang terancam punah dari kepunahan.
Meskipun ada jutaan axolotl yang ditemukan di seluruh dunia, kebanyakan dari mereka hanya dapat ditemui di toko hewan peliharaan dan akuarium rumah, menjadikannya hewan peliharaan yang populer karena penampilannya yang menawan.
Namun, di habitat alaminya, jumlah axolotl sangat sedikit, dan mereka terancam punah karena dampak urbanisasi yang pesat, polusi, dan kehadiran spesies invasif. Axolotl, yang secara budaya dianggap sebagai ikon Meksiko, terancam oleh kerusakan habitat mereka di Danau Xochimilco dan Danau Chalco.
Krisis kepunahan axolotl adalah contoh nyata dari kerusakan keanekaragaman hayati di planet kita, yang mendukung kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati mendukung sistem pangan dunia, menjaga kualitas udara, air, dan tanah, serta menyediakan obat-obatan alami yang penting bagi kesehatan manusia.
Axolotl juga memiliki peran penting dalam penelitian ilmiah karena kemampuannya yang luar biasa dalam meregenerasi sel dan bagian tubuh. Namun, populasi axolotl terus menurun karena berbagai ancaman seperti habitat yang menyusut, persaingan dengan spesies invasif, dan polusi.Untuk menyelamatkan axolotl, upaya pelestarian seperti pembiakan, pelepasan, dan pelacakan telah dilakukan. Namun, tanpa penanganan serius terhadap masalah utama seperti urbanisasi, polusi, dan perubahan iklim, masa depan axolotl di alam liar tetap suram.
Melindungi axolotl adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk menjaga keanekaragaman hayati planet kita, yang semakin terancam dalam sejarah manusia. Untuk mencapai tujuan ini, perubahan perilaku dan kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati perlu diperjuangkan oleh masyarakat secara global.