Amfibi, termasuk katak, salamander, dan kodok, kini menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan hidupnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa populasi amfibi semakin menurun, dan ada beberapa alasan di balik fenomena ini.
Pertama, perubahan iklim menjadi faktor utama. Suhu yang semakin panas dan pola curah hujan yang tidak stabil memengaruhi habitat alami amfibi, seperti rawa dan sungai. Ini mengakibatkan penurunan kualitas air dan kehilangan habitat.
Selain itu, kerusakan habitat juga disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti deforestasi dan urbanisasi. Penggundulan hutan dan konversi lahan menyebabkan kehilangan habitat yang penting bagi amfibi untuk berkembang biak dan hidup.
Penggunaan pestisida dan zat kimia lainnya juga berkontribusi pada kepunahan amfibi. Toksin ini dapat mencemari air dan tanah, meracuni sumber makanan amfibi serta merusak sistem reproduksi mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah perlindungan habitat alami amfibi, pengendalian polusi, dan pengelolaan yang berkelanjutan. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga penting agar orang dapat mengerti pentingnya pelestarian amfibi untuk keseimbangan ekosistem.
Kesimpulannya, amfibi menghadapi ancaman kepunahan yang serius karena perubahan iklim, kerusakan habitat, dan polusi. Upaya perlindungan dan kesadaran masyarakat diperlukan untuk menyelamatkan mereka dari punah.