Kanguru Punah yang Berjalan, Bukan Melompat

Ilmuwan meyakini bahwa spesies kanguru raksasa yang punah 46.000 tahun lalu berjalan dengan dua kaki seperti manusia, bukan melompat seperti kanguru modern. Spesies ini, dikenal sebagai Procoptodon goliah, merupakan salah satu hewan berkantung terbesar yang pernah hidup di bumi.

Temuan ini berasal dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE. Para ilmuwan dari Brown University di AS menganalisis tulang fosil Procoptodon goliah dan menemukan bahwa struktur tulang kaki hewan ini tidak cocok untuk melompat. Sebaliknya, tulang-tulang tersebut menunjukkan kondisi yang lebih sesuai untuk berjalan tegak.

Studi tersebut menemukan bahwa Procoptodon goliah memiliki kaki yang lebih pendek dan lebih tebal dibandingkan dengan kanguru modern. Tulang pinggulnya juga berbeda, memberikan stabilitas yang lebih besar saat berjalan. Para peneliti berpendapat bahwa gaya berjalan ini memungkinkan hewan besar ini untuk mencari makanan dengan lebih efisien di lingkungan padang rumput Australia purba.

Kanguru raksasa ini diperkirakan memiliki berat sekitar 240 kilogram dan tingginya mencapai dua meter. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa mereka memiliki kondisi khusus untuk mengunyah makanan yang keras, seperti daun dan mengomel. Hal ini memberikan gambaran tentang bagaimana mereka bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi marsupial di Australia dan menyoroti adaptasi keanekaragaman yang dimiliki oleh kanguru purba. Peneliti berharap bahwa penelitian lebih lanjut akan mengungkap lebih banyak tentang kehidupan dan kebiasaan spesies yang telah lama punah ini.

Dengan demikian, kanguru raksasa yang punah ini tidak hanya memberikan petunjuk tentang masa lalu Australia yang jauh, tetapi juga menambah pemahaman kita tentang bagaimana hewan-hewan purba beradaptasi dengan lingkungan mereka yang berubah.