Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah salah satu spesies yang terancam punah dengan populasi yang terus menurun. Penelitian terbaru yang dilakukan di Taman Nasional Gunung Leuser mengungkapkan lebih banyak tentang perilaku malam hari dari kucing besar ini.
Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menggunakan kamera jebak yang dipasang di beberapa titik strategis di dalam taman nasional. Kamera-kamera ini berhasil menangkap aktivitas harimau Sumatera yang aktif berburu pada malam hari. Mereka terlihat mencari mangsa seperti rusa, babi hutan, dan satwa lain yang menjadi sumber makanan utama mereka.
Salah satu temuan menarik adalah pola pergerakan harimau yang cenderung menghindari area yang sering dilalui manusia. Ini menunjukkan bahwa harimau Sumatera memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap tekanan manusia, meskipun hal ini juga membatasi ruang gerak mereka dan mempersempit habitat alaminya.
Penelitian ini juga mencatat adanya interaksi antara harimau jantan dan betina, terutama dalam periode kawin. Komunikasi mereka ditandai dengan suara auman yang khas dan jejak cakar di pohon sebagai penanda wilayah.
Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting bagi upaya konservasi harimau Sumatera. Dengan memahami perilaku dan kebutuhan habitat mereka, langkah-langkah pelestarian yang lebih efektif dapat dirancang. Salah satunya adalah dengan meningkatkan patroli anti-perburuan liar dan memperluas kawasan konservasi yang bebas dari aktivitas manusia.
Upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan populasi harimau Sumatera dan menjaga keseimbangan ekosistem di Taman Nasional Gunung Leuser.