Following the treatment of cases of abscesses in calves in the Tanah Hutan Raya (Tahura) Cowshed, Sumur Welut

Selasa, 25 Juni 2023, seekor pedet sapi yang dari Tanah Hutan Raya (Tahura) Sumur Welut mengalami abses di kaki kiri depan daerah persendian carpus yang terletak pada anterior beberapa hari yang lalu. Mahasiswa PPDH 40 kelompok 4A diberikan kesempatan untuk mengikut perawatan yang dilaksanakan oleh Drh. Donny pada kasus tersebut.

Perawatan abses pada persendian pedet sapi di Tahura Sumur Welut oleh mahasiswa PPDH 40 Kelompok 4A dan Drh. Donny mendukung beberapa tujuan berkelanjutan (SDGs), yaitu:

  1. SDGs 1: Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun:
    • Perawatan hewan yang tepat dapat meningkatkan kesehatan hewan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas hewan dan pendapatan peternak.
    • Kesehatan hewan yang baik mengurangi risiko kerugian ekonomi akibat penyakit dan kematian hewan.
  2. SDGs 2: Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan:
    • Hewan yang sehat menghasilkan lebih banyak susu, daging, dan telur, yang meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
    • Perawatan hewan yang tepat dapat mencegah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia, sehingga melindungi kesehatan masyarakat.
  3. SDGs 3: Menjaga kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan:
    • Perawatan hewan yang tepat dapat mencegah dan mengobati penyakit pada hewan, sehingga meningkatkan kesejahteraan hewan.
    • Hewan yang sehat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup pemiliknya.
  4. SDGs 13: Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampak-dampaknya :
    • Hewan ternak yang sehat menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca, sehingga membantu memerangi perubahan iklim.
    • Perawatan hewan yang tepat dapat mencegah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia, sehingga mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan perubahan iklim.
  5. SDGs 15: Melindungi, merehabilitasi, dan mempromosikan penggunaan berkelanjutan ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, menghentikan penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati :
    • Hewan ternak yang sehat mendukung kesehatan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
    • Perawatan hewan yang tepat dapat mencegah penyebaran penyakit hewan yang dapat membahayakan satwa liar dan ekosistem.
  6. SDGs 17: Memperkuat sarana implementasi dan revitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan:
    • Perawatan abses pada pedet sapi di Tahura Sumur Welut merupakan contoh kolaborasi yang baik antara mahasiswa dokter hewan, dokter hewan, dan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan hewan dan kesejahteraan masyarakat.
    • Kegiatan ini membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dokter hewan, sehingga mereka dapat memberikan layanan kesehatan hewan yang lebih baik di masa depan.

Abses pada persendiaan pedet dimulai ketika mikroorganisme patogen (bakteri atau jarangnya virus) memasuki daerah tersebut. Hal ini bisa terjadi ketika daerah tersebut mengalami luka terbuka, sobekan atau sengatan. Setelah itu, mikroorganisme akan mulai berkembang biak di dalam jaringan persendian dan menyebabkan peradangan lokal dan merangsang respons kekebalan tubuh. Mikroorganisme dan
produk mereka menyebabkan peradangan di sekitar persendian. Ini menghasilkan gejala klinis seperti pembengkakan, kemerahan, panas, dan nyeri di daerah yang terkena. Peradangan yang kuat di sekitar persendian dapat menghasilkan kumpulan nanah atau cairan yang terbentuk dari jaringan fibrosa, dan dikenal sebagai abses.

Penanganan abses pada persendian pedet pada hari itu dimulai dengan restrain dan handling pedet tersebut. Kemudian, drh. Donny membersihkan lukannya dan melakukan incisi dengan scalpel yang steril pada abcess tersebut. Seterusnya, drainase dilakukan dengan mengeluarkan nanah yang di dalam abcess dengan menggunkan kapas steril. Selanjutnya, pembersihan luka, flushing dilakukan dengan menggunakan cairan NaCl dan iodine untuk mengurangi infeksi dan memfasilitasi penyembuhannya. Setelah itu, lukanya dikasih salep antibiotik dan dikontrol salepnya 1-2 kali sehari. Pedetnya juga disuntik kortikosteroid, dexamethasone untuk mengurangi reaksi peradangan tubuh dan pembengkakannya.

 

Penulis: Joo Jia Yin, S.KH

source
https://unair.ac.id/