Saat ini, manusia berperan besar dalam kepunahan berbagai spesies hewan di seluruh dunia. Menurut para peneliti, lebih dari 40% spesies serangga terancam punah, dan lebih dari 150 spesies burung telah punah dalam 500 tahun terakhir. Aktivitas manusia seperti perusakan habitat, perubahan iklim, dan polusi mempercepat laju kepunahan ini, yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan laju kepunahan alami.
Penelitian menunjukkan bahwa saat ini spesies hewan menghilang antara 100 hingga 1.000 kali lebih cepat dari biasanya. Sebagai contoh, di Hawaii, banyak spesies siput darat telah punah akibat spesies invasif dan kehilangan habitat. Dari 282 spesies yang tercatat, hanya 15 yang masih bertahan. Sementara itu, populasi vertebrata seperti mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan menurun rata-rata 69% antara tahun 1970 dan 2018.
Untuk mencegah lebih banyak spesies punah, diperlukan upaya konservasi yang lebih intensif dan kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan. Meskipun situasinya suram, para ilmuwan percaya bahwa masih ada kesempatan untuk memperlambat atau bahkan membalikkan tren ini jika tindakan segera diambil.
Kita perlu mengatasi konflik antara keuntungan politik jangka pendek dan pendanaan konservasi jangka panjang. Tanpa upaya ini, banyak spesies yang saat ini bertahan berkat manajemen konservasi intensif bisa benar-benar punah.
Kepunahan spesies hewan akibat aktivitas manusia adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian global. Dengan memahami dampak negatif dari tindakan kita terhadap lingkungan dan mengambil langkah-langkah konservasi yang tepat, kita masih memiliki kesempatan untuk melindungi keanekaragaman hayati bumi.
Artikel Tentang Sayangi Hewan Peliharaanmu