Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) adalah salah satu spesies gajah yang paling terancam punah di dunia. Hewan ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis di Sumatera. Namun, keberadaannya semakin terancam oleh perburuan liar dan deforestasi.
Salah satu fakta unik tentang gajah Sumatera adalah ukurannya yang lebih kecil dibandingkan spesies gajah Asia lainnya. Gajah ini memiliki tinggi sekitar 2-3 meter dan berat antara 2 hingga 5 ton. Selain itu, gading pada gajah jantan Sumatera cenderung lebih pendek dibandingkan dengan gajah Afrika. Meski begitu, gading ini tetap menjadi incaran pemburu liar yang menginginkan gadingnya untuk diperdagangkan secara ilegal.
Gajah Sumatera dikenal sebagai satwa yang cerdas dan memiliki ingatan yang kuat. Mereka hidup dalam kelompok yang dipimpin oleh gajah betina tertua, yang disebut sebagai matriark. Gajah ini juga memiliki kemampuan berkomunikasi yang unik, seperti melalui suara infrasonik yang tidak dapat didengar oleh manusia.
Namun, ancaman utama bagi gajah Sumatera adalah hilangnya habitat akibat perluasan lahan perkebunan kelapa sawit dan kebakaran hutan. Banyak populasi gajah yang terpaksa keluar dari hutan dan bersinggungan dengan manusia, yang kerap berujung konflik.
Konservasi gajah Sumatera kini menjadi fokus berbagai organisasi, baik pemerintah maupun LSM, untuk melindungi satwa ini dari kepunahan. Upaya ini termasuk program patroli anti-pemburuan dan restorasi habitat alami mereka. Dengan langkah konservasi yang tepat, keberadaan gajah Sumatera dapat terus dijaga untuk generasi mendatang.