Mengungkap Dunia Monyet Bekantan di Kalimantan: Habitat dan Peranannya

Monyet Bekantan (Nasalis larvatus), atau yang sering disebut monyet hidung belang, merupakan salah satu satwa endemik yang hanya dapat ditemukan di pulau Kalimantan. Ciri khas dari monyet ini adalah hidungnya yang panjang dan besar, serta warna bulunya yang dominan cokelat kemerahan. Monyet Bekantan hidup di daerah pesisir, terutama di hutan bakau dan daerah rawa-rawa yang dekat dengan sungai.

Bekantan memiliki peran penting dalam ekosistem hutan bakau. Sebagai pemakan daun, buah, dan biji, mereka membantu dalam penyebaran biji tanaman. Hal ini penting untuk regenerasi hutan, yang mendukung keberagaman hayati. Monyet ini juga membantu menjaga keseimbangan populasi serangga dan hewan kecil lainnya yang menjadi bagian dari rantai makanan di habitatnya.

Sayangnya, populasi Bekantan kini semakin terancam akibat kerusakan habitat, deforestasi, dan perburuan liar. Penurunan jumlah hutan bakau yang menjadi tempat tinggal mereka memperparah kondisi ini. Menurut data, Bekantan kini termasuk dalam kategori spesies yang terancam punah, dengan populasi yang terus menurun.

Upaya konservasi untuk melindungi Bekantan tengah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi lingkungan. Beberapa upaya tersebut meliputi perlindungan habitat alami dan pengawasan terhadap perburuan liar. Konservasi ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup monyet Bekantan agar generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan manfaat dari keberadaannya di alam Kalimantan.