Dampak Perubahan Iklim pada Habitat Beruang Kutub

Perubahan iklim menjadi salah satu ancaman terbesar bagi beruang kutub (Ursus maritimus), spesies ikonik yang hidup di belahan bumi utara. Beruang kutub bergantung pada es laut untuk berburu anjing laut, yang merupakan sumber makanan utama mereka. Namun, pemanasan global menyebabkan es laut di Arktik mencair lebih cepat dari sebelumnya, mengurangi area berburu bagi beruang kutub.

Dalam beberapa dekade terakhir, suhu di wilayah Arktik meningkat dua kali lipat lebih cepat daripada rata-rata global. Hal ini mengakibatkan penurunan luas es laut hingga 50% dalam periode 30 tahun. Ketika es mencair, beruang kutub terpaksa berenang lebih jauh untuk mencari makanan, yang mengakibatkan peningkatan kelelahan dan penurunan kesehatan. Banyak beruang kutub juga dilaporkan mengalami kelaparan karena kesulitan dalam menemukan anjing laut.

Tidak hanya berdampak pada individu, perubahan iklim juga mengganggu siklus reproduksi beruang kutub. Induk beruang yang tidak mendapatkan cukup makanan akan kesulitan menyusui anak-anaknya, yang berakibat pada tingkat kelangsungan hidup yang rendah.

Dengan mengurangi populasi beruang kutub, perubahan iklim juga mengganggu keseimbangan ekosistem Arktik. Untuk itu, upaya mitigasi perubahan iklim sangat penting, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca dan perlindungan habitat. Melindungi beruang kutub berarti melindungi seluruh ekosistem Arktik yang kaya akan keanekaragaman hayati.