Dalam dunia hewan, interaksi antara predator dan mangsa sering kali menjadi perhatian menarik bagi para ilmuwan. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengapa singa, meskipun dikenal sebagai predator utama di Afrika, jarang memakan daging hyena, predator lain yang sering bersaing dengan mereka.
Penelitian baru telah mengungkap jawaban menarik terkait fenomena ini. Para peneliti menemukan bahwa aroma khas yang dimiliki oleh hyena, yang disebabkan oleh senyawa kimia tertentu dalam kelenjar mereka, mungkin menjadi alasan utama mengapa singa tidak terlalu tertarik untuk memangsa mereka.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka, para peneliti menjelaskan bahwa senyawa kimia tertentu dalam kelenjar hyena menghasilkan aroma yang sangat tidak menyenangkan bagi singa. Singa cenderung menghindari makanan yang terlalu berbau kuat dan tidak sedap, bahkan jika itu berarti melewatkan kesempatan untuk mendapatkan sumber makanan tambahan.
Selain itu, ada faktor risiko yang terkait dengan menyerang hyena. Hyena bukanlah mangsa yang mudah ditaklukkan; mereka dikenal sebagai pemburu yang tangguh dan seringkali membentuk kelompok yang besar. Menyerang hyena bisa berpotensi menyebabkan cedera serius bagi singa, bahkan hingga mengancam hidup mereka.
Penemuan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika ekologi di padang rumput Afrika dan bagaimana berbagai spesies hewan saling berinteraksi. Meskipun singa sering dianggap sebagai simbol kekuatan dan dominasi di alam liar, mereka juga memiliki preferensi makanan dan strategi berburu yang cermat untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.