Monyet sering terlihat berpelukan satu sama lain, dan fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang motivasi dan signifikansi perilaku ini dalam kehidupan sosial mereka. Studi ilmiah telah mencoba untuk memahami alasan di balik perilaku berpelukan ini pada primata, termasuk monyet.
Salah satu penjelasan utama adalah bahwa perilaku berpelukan pada monyet merupakan bentuk afiliasi sosial dan memperkuat ikatan antarindividu dalam kelompok. Seperti halnya manusia, monyet menggunakan kontak fisik sebagai cara untuk mengekspresikan kasih sayang, dukungan, dan kenyamanan satu sama lain. Pelukan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dalam kelompok, sehingga membantu menjaga kohesi sosial.
Selain itu, perilaku berpelukan juga memiliki peran dalam komunikasi antarindividu dalam kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa monyet sering kali menggunakan kontak fisik, termasuk pelukan, sebagai cara untuk menyampaikan pesan emosional, seperti kebahagiaan, kecemasan, atau permintaan dukungan. Dengan demikian, pelukan dapat berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat hubungan sosial dan memfasilitasi interaksi antarindividu dalam kelompok.
Namun, penting untuk diingat bahwa perilaku berpelukan pada monyet tidak selalu menunjukkan afeksi positif. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa monyet dapat menggunakan pelukan sebagai cara untuk menegaskan dominasi atau memperkuat hierarki sosial dalam kelompok. Dalam konteks ini, perilaku berpelukan dapat menjadi bagian dari dinamika sosial yang kompleks dalam kelompok primata.
Dengan demikian, perilaku berpelukan pada monyet dapat dipahami sebagai fenomena sosial kompleks yang melibatkan berbagai faktor, termasuk afiliasi sosial, komunikasi, dan hierarki sosial. Melalui penelitian lebih lanjut, kita dapat memperdalam pemahaman kita tentang kehidupan sosial primata dan pentingnya kontak fisik dalam menjaga kesejahteraan dan koherensi sosial dalam kelompok.