Dokter hewan liar tetap menjadi elemen penting dalam upaya konservasi di seluruh dunia, demikian disampaikan dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Universitas Airlangga (Unair). Diskusi tersebut menyoroti peran vital yang dimainkan oleh para profesional ini dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan ekosistem alam.
Dalam diskusi tersebut, para ahli dan praktisi konservasi menekankan bahwa dokter hewan liar memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus yang sangat dibutuhkan dalam perlindungan satwa liar dan habitatnya. Mereka tidak hanya mengobati hewan yang sakit atau terluka, tetapi juga terlibat dalam kegiatan pemantauan, penelitian, dan penanganan konflik antara manusia dan satwa liar.
Para peserta diskusi juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam konservasi, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk kedokteran hewan, ekologi, dan perilaku hewan. Mereka menekankan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam upaya konservasi, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat lokal.
Selain itu, diskusi tersebut juga membahas tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh dokter hewan liar, termasuk akses terhadap wilayah yang sulit dijangkau, kurangnya sumber daya, dan konflik kepentingan dengan manusia. Para peserta menyoroti perlunya dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan lembaga internasional dalam mendukung peran vital dokter hewan liar dalam upaya konservasi.
Dengan memahami pentingnya peran dokter hewan liar dalam konservasi, diharapkan kesadaran akan perlunya perlindungan terhadap satwa liar dan habitatnya semakin meningkat, serta upaya konservasi dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan.