Komunitas di Australia Ubah Ancaman Buaya Jadi Pesta Makanan Tradisional

Sebuah komunitas Aborigin di wilayah terpencil Australia berhasil mengatasi ancaman buaya dengan cara yang tak biasa. Buaya air asin sepanjang hampir 12 kaki yang telah menjadi ancaman bagi penduduk Bulla, khususnya anak-anak, dan juga telah memangsa beberapa anjing peliharaan, akhirnya ditangkap dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

Buaya tersebut masuk ke sungai Baines setelah banjir besar melanda wilayah tersebut awal tahun ini, dan sering terlihat mendekati pemukiman penduduk yang hanya berjarak sekitar 250 meter dari sungai. Setelah berkonsultasi dengan para tetua dan pemilik tanah tradisional, serta pejabat dari Parks and Wildlife, buaya tersebut akhirnya ditembak mati untuk menghindari risiko lebih lanjut bagi penduduk.

Setelah buaya itu ditangkap, komunitas Bulla mengolahnya menjadi hidangan pesta tradisional. Menurut Sersan Andrew McBride, buaya tersebut dimasak menjadi sup ekor buaya, dipanggang, dan beberapa bagiannya dibungkus daun pisang lalu dimasak dalam tanah. Pesta tersebut menjadi acara besar dengan banyak perut yang kenyang.

Buaya air asin adalah spesies buaya terbesar dan reptil hidup terbesar di dunia. Di Northern Territory, populasi buaya ini mencapai sekitar 100.000 ekor dan telah dilindungi dari perburuan massal sejak 1971. Namun, karena meningkatnya ancaman terhadap keselamatan manusia, pemerintah Northern Territory merilis rencana manajemen 10 tahun yang menaikkan kuota penangkapan buaya dari 300 menjadi 1.200 ekor per tahun.

Melalui tindakan ini, komunitas tidak hanya mengatasi ancaman tetapi juga memanfaatkan situasi untuk mempertahankan tradisi mereka dan memperkuat kebersamaan di antara penduduk