Burung Maleo, salah satu spesies unik yang hanya ditemukan di Pulau Sulawesi, menghadapi ancaman kepunahan yang serius akibat aktivitas manusia. Penyebab utama dari penurunan populasi burung Maleo adalah kerusakan habitat dan gangguan manusia terhadap lokasi penangkapan telurnya.
Habitat alami burung Maleo terancam oleh deforestasi, perambahan hutan, dan pembukaan lahan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya area berkembang biak yang sesuai bagi burung Maleo untuk bertelur dan menetaskan telur-telurnya.
Selain itu, praktik penangkapan telur burung Maleo oleh manusia juga merupakan faktor utama yang mengancam kelangsungan hidup spesies ini. Telur-telur burung Maleo diambil dari sarangnya untuk dijual sebagai makanan atau koleksi, yang menyebabkan penurunan populasi yang signifikan.
Upaya untuk melindungi burung Maleo dan habitatnya perlu dilakukan secara segera dan berkelanjutan. Perlindungan habitat alami, penegakan hukum yang ketat terhadap penangkapan telur ilegal, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian spesies ini menjadi langkah-langkah yang penting untuk dilakukan.
Selain itu, keterlibatan aktif dari pemerintah, LSM, dan masyarakat lokal dalam upaya pelestarian burung Maleo juga sangat diperlukan. Dengan kerja sama yang solid dan komitmen yang kuat, masih ada harapan untuk mencegah kepunahan burung Maleo dan menjaga keberagaman hayati Pulau Sulawesi.